Jumat, 11 April 2014

PROFIL PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA CILACAP



Gagasan pembangunan Pelabuhan Perikanan Cilacap diawali sejak dekade tahun 1980-an oleh Direktorat Jenderal Perikanan dengan mengembangkan PPI Sentolokawat, namun rencana tersebut menemui hambatan karena lokasinya berdekatan dengan dermaga dan lalulintas kapal tanker Pertamina.
Dari hasil rapat koordinasi pada tanggal 14 Agustus 1989 diputuskan, bahwa pembangunan Pelabuhan Perikanan Cilacap segera dilaksanakan dan Bappenas ditunjuk sebagai koordinator tim pelaksana serta Pertamina sebagai penyandang dana. Pembangunan Pelabuhan Perikanan Cilacap, sesuai SK Menko Ekuin dan Wasbang Nomor Kep.09/M.EKUIN/1990 tanggal 24 Maret 1990 beranggotakan 11 instansi/Departemen terkait.

Pembangunan Pelabuhan Perikanan Cilacap dimulai tahun 1991/1992 dan selesai pada tahun 1994. Uji coba operasional dilakukan pada tanggal 20 Mei 1994 sampai dengan 24 Mei 1995. Pada tanggal 18 Nopember 1996 Pelabuhan Perkanan Samudera Cilacap diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia. Pada awalnya status Pelabuhan Perikanan Cilacap ditetapkan sebagai Pelabuhan Perikanan type B (Nusantara) sesuai dengan Persetujuan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara tanggal 16 Agustus 1995. Dalam perkembangan selanjutnya meningkat menjadi Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap sesuai persetujuan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No 86/M/PAN/4/2001 tanggal 4 April 2001

Letak Geografis
Secara geografis Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap terletak di Desa Tegalkamulyan, kecamatan Cilacap Selatan, Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah. Pada posisi 09”01”18,4”BT dan 07”43’31,2”LS, dan merupakan satu-satunya pelabuhan perikanan samudera yang berada di pantai selatan jawa serta berhadapan langsung dengan samudera Indonesia (WPP 573) yang dikenal memiliki potensi sumber daya ikan yang cukup melimpah.

Visa dan Misi
Visi : Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap sebagai pusat pertumbuhan dan pengembangan ekonomi perikanan terpadu.
Misi :
• Menyediakan fasilitas dan jasa yang berorientasi pada tingkat pertumbuhan usaha perikanan.
• Meningkatkan produksi dan kualitas hasil perikanan.
• Meningkatkan penyerapan tenaga kerja dan kesempatan berusaha.
• Meningkatkan Penerimaan Negara Bukan Pajak.
• Menciptakan iklim usaha yang kondusif.

Wilayah kerja operasional
Wilayah Kerja Operasional Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap ditetapkan berdasarkan :
• Surat rekomendasi dari Bupati Cilacap No. 523/1308/32 tanggal 31 Maret 2009 tentang Wilayah Kerja Operasional Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap;
• KEPMEN KP NO. 66/MEN/2010 tanggal 8 November 2010 tentang WKOPP Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap;

Wilaya Kerja Oprasional Pelabuhan Perikanan sebagai syarat Zona Inti Minapolitan.
• Wilayah kerja darat : 30,80 Ha
• Wilayah pengoperasian darat : 363,58 Ha
• Wilayah kerja perairan : 42,14 Ha
• Wilayah pengoperasian perairan : 257,63 Ha

Potensi sumberdaya perikanan
Lokasi Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia (WPP 573 dan WPP 572) yang dikenal memiliki SDI yang cukup melimpah terutama ikan pelagis besar dan kecil serta udang dengan tingkat pemanfaatan yang relatif moderat. Menurut Pusat Riset Perikanan Tangkap dan Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi (2005), bahwa kelompok ikan pelagis besar di Perairan Samudera Hindia yang merupakan daerah fishing ground nelayan cilacap, masih berpeluang untuk dieksploitasi karena baru dimanfaatkan sebesar 188,280 ton atau 51,41% dari potensi lestari sebesar 366,260 ton pertahun. Begitu juga dengan kelompok ikan pelagis kecil baru dimanfaatkan sebesar 264,560 ton atau 50,44% dari potensi lestari sebesar 526,570 ton pertahun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

my fhoto

Nicks

NIcky

Nicko Novaliantama

slide